Isnin, 19 Mei 2008

Tazkirah dari Hadis Sohihain



Diriwayatkan dari Jabir Bin Abdullah r.anhuma, dia telah berkata: “Aku pernah ditanya tentang kebangkitan di akhirat. Lalu aku menjawab; “kita dibangkitkan pada hari kiamat begini dan begini. Umat manusia didatangkan sesuai dengan derajat masing-masing. Lalu setiap kelompok dipanggil bersama berhala atau sembahan mereka ketika di dunia secara berturutan. Setelah itu Tuhan datang kepada mereka, lalu berfirman; “Siapakah yang kamu tunggu?”. Allah kemudian berfirman : “Kami menunggu Tuhan kami.” Allah kemudian berfrman: “Akulah Tuhanmu”. Mereka kemudian berkata: “Rasanya kami pernah melihat-Mu dahulu”. Allah pun membiarkan mereka. Lalu Allah membawa mereka dan mereka pun mengikut-Nya. Setiap orang di antara mereka, baik yang munafiq ataupun yang mukmin akan diberikan nur (cahaya). Kemudian mereka mengikuti cahaya tersebut melalui jambatan neraka jahanam, yang di sana terdapat besi-besi pengait dan berduri yang setiap saat merenggut siapa sahaja yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian nur (cahaya) orang munafik terpadam, sedangkan orang-orang mukmin selamat. Selamatlah rombongan pertama yang terpancar pada wajah mereka bagaikan bulan purnama sebanyak 70,000 orang tanpa hisab. Kemudian datanglah orang-orang yang beriman yang cahayanya seperti bintang-bintang di langit, demikianlah seterusnya. Kemudian syafa’at pun diberikan. Mereka pun kemudian meminta syafa’at, sehingga mereka dapat memberikan syafa’at kepada seluruh ummat manusia dari neraka, khususnya yang mengucapkan : LailahailLah, dan yang di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Mereka akan di tempat di halaman syurga, lalu ahli syurga akan memercikan air kepada mereka, sehingga daging mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu tetumbuhan setelah banjir, dan hilanglah hausnya. Kemudian datanglah orang yang terakhir meminta syafa’at, sehingga kepadanya diberikan syurga yang luasnya sepuluh kali lipat luasnya dunia”

Tiada ulasan: